Friday 12 August 2016

Sistem Reproduksi Manusia

Pada awalnya, manusia berasal dari satu sel, selanjutnya sel tersebut mengalami pembelahan secara terus menerus, sehingga pada saat dewasa manusia memiliki sekitar 200 triliun sel. Sel-sel tersebut mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan bergabung menjadi suatu kesatuan untuk membentuk suatu jaringan.



A. Pembelahan Sel

Pembelahan sel itu sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Ada 3 alasan mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing alasan pentingnya sel mengalami pembelahan.

1)  Sel mengalami pembelahan adalah untuk pertumbuhan.
Mahluk hidup dapat tumbuh karena sel-selnya bertambah banyak. Semakin banyak sel dalam suatu makhluk hidup maka semakin besar ukuran mahkluk hidup itu.
2)  Pembelahan sel  untuk perbaikan
Perbaikan jaringan yang rusak pada tubuh adalah hasil dari proses pembelahan sel.
 3) Sel mengalami pembelahan adalah untuk reproduksi.
Reproduksi atau perkembangbiakan adalah ciri lain dari makhluk hidup. Pada proses   reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin untuk membentuk individu baru (anakan). 

Proses pembentukan sel kelamin ini dilakukan dengan cara pembelahan sel.

1.   Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yangmenghasilkan 2 sel anakan. Sel anakan tersebut mempunyai karakteridentik secara genetik dengan sel induk. Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika yang sama, termasuk sama dalam jumlah kromosom dengan induknya. Jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n). Pembelahan mitosis merupakan proses yang berkesinambungan yang terdiri atas empat fase pembelahan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.

2.   Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masing-masing sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk. Dapat dikatakan bahwa jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut dengan haploid. Oleh karena itu, meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi.



B.  Struktur dan Fungsi Reproduksi pada Manusia

      1.   Sistem Reproduksi Pria


Organ-organ penyusun system reproduksi pria

  • Organ-organ penyusun sistem reproduksi pria:
  • Testis → menghasilkan sperma dan  hormone kelamin.
  • Skrotum → kantung yang di dalamnya ter- dapat testis dan mengatur suhu yang cocok bagi kehidupan sperma.
  • Tubulus seminiferus → sebagai tempat pembentukan sperma.
  • Sel interstisial → menghasilkan hormon kela- min pria dan terdapat di testis.
  •  Sel sertoli →  sel yang terdapat di testis  dan berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma.
  • Penis → sebagai alat kopulasi.
  • Vasa deferensia → menyalurkan sperma  ke kantong sperma.
  • Duktus epididimidis →  tempat pematang-an dan penyimpanan sementara sperma
  • Kantong  sperma  → tempat  menampung sperma.
  • Kelenjar prostat dan cowper → berfungsi menghasilkan cairan semen untuk memberi nutrisi dan mempermudah gerakan sperma
Alat reproduksi atau alat kelamin laki-laki dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.

      a. Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian luar tubuh dan dapat diamati secara langsung.

1) Penis

Bagi laki-laki, air kencing  dikeluarkan melalui organ yang namanya penis. Penis berfungsi sebagai saluran kencing(urin) dan sebagai saluran sperma. Penis terbentuk dari otot dan tidakmengandung tulang. Pada ujung penis terdapat struktur seperti lipatan kulit yang disebut kulup (prepuce). Kulup inilah yang dipotong saat seseorang dikhitan.

2) Skrotum

Pada bagian di dekat penis terdapat kantung yang terlihat seperti lipatan-lipatan kulit namanya skrotum. Pada skrotum tersebut terdapat dua buah (sepasang) testis atau buah zakar yang berbentuk bulat telur. Skrotum juga berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.

                b.  Alat Kelamin Dalam

Alat kelamin dalam merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung. Alat kelamin dalam antara lain terdiri dari testis, saluran sperma, uretra, dan kelenjar reproduksi.

1) Testis

Testis merupakan organ reproduksi yang berbentuk bulat telur, berjumlah dua buah (1 pasang) dan terdapat dalam skrotum. Pada masa puberitas testis mulai memproduksi sperma atau sel kelamin jantan dan hormon testosteron. Sperma merupakan sel tunggal yang mempunyai ekor dan kepala yang merupakan sel kelamin bagi laki-laki. Sedangkan, hormon pada anak laki-laki yaitu membesarnya jakun dan tumbuhnya rambut pada tempat-tempat tertentu misalnya kumis. Pada masa inilah disebut masa pubertas. Masa pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami pematangan fungsi seksual yang disertai perubahan fisik dan psikis

Hormon testosteron memiliki banyak fungsi, antara lain: mengatur perkembangan dan fungsi alat kelamin laki-laki, mengatur perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder seperti tumbuhnya rambut pada daerah tertentu, meningkatnya aktivitas kelenjar minyak dan keringat dalam kulit sehingga pada saat puber muncul jerawat dan bau badan, suara yang lebih besar, otot yang lebih kuat, dan dada yang lebih bidang

                  2)  Saluran Sperma                  
                  
Sperma yang dihasilkan di dalam testis akan keluar melalui epididimis. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis. Pada saluran ini sperma disimpan sementara waktu sampai berkembang sempurna, dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya yaitu vas deferens. Vas deferens merupakan saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra serta berfungsi sebagai saluran sperma menuju uretra.

                  3)  Uretra 

Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi laki-laki yang terdapat di dalam penis.  Uretra selain berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma juga berfungsi sebagai saluran keluarnya urin. Proses keluarnya sperma ini dikenal dengan istilah ejakulasi.

                  4)  Kelenjar Reproduksi

Kelenjar reproduksi berfungsi untuk memproduksi getah atau cairan yang nantinya bercampur dengan sel sperma menjadi air mani atau semen. Kelenjar reproduksi pada laki-laki terdiri atas berikut ini.

a) Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis merupakan struktur yang berbentuk seperti kantung kusut kecil (±5 cm) yang terletak di belakang (posterior) dari kantung kemih. Kelenjar ini menghasilkan zat yang bersifat basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.

b) Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat berfungsi menghasilkan cairan keputih-putihan, sedikit asam (pH 6,5) dan mengandung beberapa zat yaitu:
1) asam sitrat yang digunakan untuk menghasilkan energi (ATP);
2) beberapa enzim, yaitu pepsinogen, lisozim, dan amilase;
3) seminal plasmin yang berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri dalam saluran reproduksi.

c) Kelenjar Cowper (Bulbouretra)
Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa yang berfungsi melindungi sperma dengan cara menetralkan urin yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra serta melapisi uretra sehingga mengurangi sperma yang rusak selama ejakulasi. Sperma yang dihasilkan testis akan bercampur dengan getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar–kelenjar reproduksi sehingga terbentuk suatu suspensi (campuran antara zat cair dan zat padat) yang disebut semen (air mani). Semen inilah yang dikeluarkan melalui uretra. Pada umumnya volume semen yang dikeluarkan sebesar 2,5-5 mililiter (mL). Tiap 1 mililiter terkandung 50-150 juta sel sperma. Dari jutaan sel sperma tersebut nantinya hanya 1 (satu) sel sperma yang akan berhasil membuahi sel telur.

2.   Spermatogenesis

Tanda bahwa sistem reproduksi pada laki-laki telah matang adalah keluarnya air mani dari penis. Biasanya, air mani tersebut keluar pada saat anak laki-laki mengalami mimpi basah. Air mani merupakan campuran sel-sel sperma dengan getah-getah yang dikeluarkan oleh kelenjar reproduksi. Proses pembentukan sperma terjadi di dalam testis.

Proses pembentukan sperma disebut dengan spermatogenesis. Pembentukan sel sperma terjadi di dalam tubulus seminiferus yaitu saluran panjang yang berkelok-kelok tempat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus inilah sebenarnya struktur yang membentuk testis.

Proses pembentukan sperma pada saluran tersebut terjadi secarabertahap. Diawali dari sel induk sperma atau spermatogonium yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel spermatogonium mengalami pembelahan secara mitosis maupun meiosis dan mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk sel sperma atau spermatozoa yang emiliki ekor. Sel sperma yang terbentuk tersebut bersifat haploid (n). Agar kamu lebih memahami proses spermatogenesis, perhatikanlah dan amatilah gambar potongan melintang tubulus seminiferus.  

3.  Organ Reproduksi pada Perempuan


Organ-organ penyusun system reproduksi perempuan

             Alat reproduksi atau alat kelamin perempuan juga dapat dibedakan menjadi

            a. Alat Kelamin Luar
Alat kelamin perempuan yang terletak di luar yaitu vulva, labium, dan saluran kelamin. Vulva yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri). Kedua bibir ini disebut dengan labium. Kedalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine dan saluran kelamin (vagina).

             b. Alat Kelamin Dalam

Alat kelamin dalam perempuan antara lain terdiri atas ovarium, saluran kelamin, dan vagina

1) Ovarium

Ovarium atau indung telur merupakan organ reproduksi perempuan yang terletak di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berjumlah sepasang dan memiliki bentuk seperti telur dengan ukuran 4 cm x 3 cm x 2 cm. Di dalam ovarium terdapat kumpulan sel yang disebut folikel. Di dalam folikel inilah sel telur atau ovum berkembang. Sel-sel oosit (calon sel telur) berkembang sejak awal kehidupan seorang perempuan dan mencapai kematangan setelah pubertas. Folikel ini juga menghasilkan hormon perempuan yaitu estrogen dan progesteron. Pada setiap bulan, sel telur yang telah matang dilepaskan dari ovarium. Proses pelepasan sel telur dari indung telur ini disebut ovulasi. Selanjutnya sel telur tersebut akan ditangkap oleh fimbriare dan kemudian akan bergerak ke saluran telur (tuba fallopi).
     
Jumlah ovarium yang dimiliki oleh perempuan ada dua buah. Setiap ovarium akan bergiliran melepaskan ovum (telur) setiap bulannya. Akan tetapi, jika salah satu ovarium tidak ada atau tidak berfungsi, misalnya karena diangkat melalui proses operasi, maka ovarium lainnya akan terus melepaskan sel telur.

                2)  Saluran Kelamin

 Saluran kelamin perempuan terdiri atas tuba fallopi, uterus, dan vagina.

a)  Saluran telur (tuba fallopi)

Saluran telur (tuba fallopi) atau oviduk berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri yang emanjang ke arah samping dari uterus. Panjang tuba fallopi ini sekitar 10 cm. Saluran telur berakhir dalam struktur berbentuk corong yang disebut infundibulum, yang ditutupi fimbriae.  Fimbriae menangkap sel telur yang dilepaskan oleh ovarium. Fungsi saluran telur membawa sel telur dari infudibulum ke rahim. Pada saluran telur inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan. Setelah terjadi fertilisasi, saluran telur akan menyalurkan zigot (hasilfertilisasi) menuju uterus atau rahim

      b)  Rahim (Uterus)

Uterus atau rahim merupakan organ yang memiliki dinding yang tebal, memiliki bentuk seperti buah pir yang terbalik. Secara normal, rahim terletak di atas kantung kemih. Rahim juga berfungsi sebagai tempat perkembangan janin. Pada saat tidak hamil, rahim memiliki ukuran 5 cm. Pada saat hamil, rahim mampu mengembang hingga 30 cm, ukurannya menyesuaikan dengan perkembangan bayi. Dinding rahim (endometrium) memiliki peranan dalam pembentukan plasenta. Plasenta merupakan organ yang menyuplai nutrisi yang dibutuhkan bayi selama perkembangannya. Pada perempuan yang tidak hamil, ketebalan dinding rahim bervariasi selama siklus menstruasi bulanan yang akan dibahas lebih lanjut pada bagian berikutnya.

c)  Vagina

Vagina merupakan saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim. Vagina tersusun atas otot-otot yang elastis, dilapisi selaput membran, yang disebut selaput dara (hymen). Saluran ini menghubungkan antara lingkungan luar dengan rahim. Saluran yang menghubungkan vagina dengan rahim adalah serviks leher rahim.
                            
Vagina selain berfungsi sebagai organ reproduksi juga berfungsi sebagai saluran untuk aliran darah menstruasi dari rahim dan jalan lahir bayi. Pada saat bayi akan lahir terjadi kontraksi otot-otot pada dinding rahim. Kontraksi inilah yang akan menyebabkan bayi terdorong ke jalan lahir (vagina).

4.  Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan yaitu sel telur atau ovum dan terjadi di dalam organ yang disebut ovarium. Berbeda dengan spermatogenesis yang dimulai ketika anak laki-laki mulai puber. Oogenesis dimulai sebelum anak perempuan lahir. Pada saat baru lahir, anak perempuan sudah memiliki bakal sel ovum (sel primordial) sebanyak 200.000 hingga 2.000.000, namun hanya sekitar 40.000 yang tersisa saat anak perempuan puber dan hanya 400 yang akan matang atau berkembang sempurna. Sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari ovarium) selama siklus reproduksi perempuan.


Struktur Ovarium

Oogenesis dimulai saat seorang perempuan berada dalam kandungan. Sel primordial akan membelah secara mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, akan terjadi pembelahan secara bertahap baik pembelahan mitosis maupun meiosis. Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu sel induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat  haploid (n) dan tiga badan polar (polosit).

5.  Siklus Menstruasi

Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim. Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi maka akan keluar darah melalui vaginanya. Menstruasi ini biasanya terjadi satu bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium, tidak dibuahi oleh sel sperma.


Siklus yang terjadi pada dinding rahim

Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek dan panjang. Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus menstruasinya akan berlangsung selama ± 18 hari. Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi panjang, siklus menstruasinya akan berlangsung selama ± 40 hari.

Siklus menstruasi dapat dibagi menjadi beberapa fase:
1)   Fase pertama adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon FSH (follicle stimulating
hormone) memicu berkembangya folikel dalam ovarium. Hormon FSH adalah hormone  yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari atau hipofisis. Kelenjar tersebut terletak di otak bagian depan. Pada fase ini, dinding rahim luruh dan seorang perempuan mengalami menstruasi.
2)   Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang, namun hanya ada satu folikel yang dapat terus berkembang tiap bulannya. Pada awal perkembangannya, folikel menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen dan progesteron ini akan memicu dinding rahim untuk menebal. Pada saat ini dinding rahim sedang mengalami fase proliferasi. Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma. Fungsi lain dari hormon estrogen adalah memicu kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH dan LH (leuteinizing hormone). Hormon LH terus diproduksi dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.
3)   Fase ketiga adalah fase sekretori. Folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Sel telur yang telah diovulasikan akan ditangkap oleh fimbriae yang akan bergerak menuju tuba fallopi. Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi fertilisasi), maka akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan progesteron lagi. Dengan demikian, pada fase ini jumlah hormon estrogen dan progesteron pada perempuan rendah.Rendahnya hormon estrogen dan progesteron menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim rusak dan pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.

6.    Fertilisasi dan Kehamilan

Apabila ada sel sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan, sel sperma tersebut akan bergerak menuju sel telur.Apabila telah bertemu dengan sel telur, bagian kepala sperma akan masuk ke dalam sel telur dan meninggalkan bagian ekornya di luar sel telur. Proses inilah yang mengawali terjadinya fertilisasi.Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga  embentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopi.

Sel sperma menggunakan flagella yang bergerak memutar sebagai baling-baling untuk menggerakkan tubuh dalam cairan yang berada pada tubafallopi untuk menuju ke sel telur. 



Skema Pergerakan Flagela sel Sperma

Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena sel telur menghasilkan senyawa kimia berupa hormon progesteron. Selain itu, juga karena adanya sensor panas (suhu tuba fallopi atau tempat sel telur berada, lebih tinggi dibandingkan suhu tempat penyimpanan sperma). 

Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya berkembang menjadi embrio yang akan menuju ke rahim kemudian tertanam (implantasi) ke dalam endometrium. Pada kondisi ini seseorang mengalami kehamilan.

            Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
a)      Zigot.
b)      Menuju rahim mengalami mitosis dan mem- bentuk embrio.
c)      Hari ke-5 embrio sampai ke rahim.
d)      Hari ke-7 embrio menempel pada dinding uterus.
e)      Hari ke-12 terbentuk ektodermis dan endo- dermis.
f)       Minggu ke-8 struktur umum tubuh dewasa terbentuk dan terbentuk plasenta.
g)      Terbentuk mesodermis.

C.    Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia 

1.   Gonorrhed (kencing nanah)
Pada wanita: keluarnya nanah dari vagina dan saluran urin.
Pada pria: keluarnya nanah pada penis dan saluran urin.
2.    Klamidiasis  →  keluarnya  darah  sama  dengan gonorrhed.
3.    Sifillis → luka pada vagina atau penis.
4.  Herpes → luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang  menyerang pada alat kelamin manusia.
5.    Candida → infeksi pada dinding vagina.
6.    AIDS → rusaknya sel darah putih, perta-han- an tubuh melemah



Latihan Soal Sistem Reproduksi Manusia

1.         Bagian testis yang berperan dalam produksi sperma dan hormone testosteron disebut....
a. tubulus seminiferus
b. epididimis
c. vesikula seminalis
d. vas deferens

2.         Pasangan antara bagian alat reproduksi laki-laki dan fungsinya berikut ini benar, kecuali...
a. skrotum berfungsi sebagai pembungkus testis
b. tubulus seminiferus berfungsi sebagai tempat produksi sperma
c. vas deferens berfungsi sebagai tempat pematangan sperma
d. uretra berfungsi sebagai saluran tempat keluarnya sperma

3.         Pernyataan yang benar terkait dengan jumlah kromosom spermatogonium dan spermatozoa adalah....
a. spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat haploid
b. spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat diploid
c. spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat bersifat diploid
d. spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat bersifat haploid

4.         Ovarium adalah tempat terjadinya....
a. fertilisasi
b. implantasi
c. perkembangan bayi
d. pematangan ovum

5.         Pernyataan yang benar mengenai oogenesis adalah....
aoogenesis dimulai sejak bayi dilahirkan
b. ketika bayi perempuan lahir proses pembentukan sel telur sampai pada fase pembentukan oosit primer
c. badan polar merupakan hasil pembelahan oosit sekunder secara meiosis
d. hasil akhir oogenesis adalah satu ovum dan tiga badan polar

6.         Tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase....
a. oogonium
b. ooosit primer
c. oosit sekunder
d. ootid

7.         Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim secara berturut-turut adalah....
a. FSH dan progesteron
b. LH dan FSH
c. LH dan estrogen
d. estrogen dan progesteron

8.         Perhatikan gambar!


  Proses fertilisasi ini terjadi di
a.      A
b.      B
c.       C
d.      D

9.         Perhatikan gambar!



Pada fase X akan terjadi:
a.      hormon FSH memicu berkembangya folikel dalam ovarium
b.      Hormon estrogen dan progesteron ini akan memicu dinding rahim untuk menebal
c.       Folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum
d.      jumlah hormon estrogen dan progesteron pada perempuan rendah


10.       Terdapat ciri penyakit sebagai berikut:
1)      Gejala awal berupa borok pada tempat masuknya bakteri
2)      Biasanya menyerang daerah sekitar kelamin
3)      Disebabkan oleh Treponema pallidum
Ciri-ciri penyakit di atas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit....
a. Gonorhea
b. Herpes Simplex Genitalis
c. Sifilis
d. HIV/AIDS


Kunci Jawaban:

  1. A
  2. A
  3. A
  4. D
  5. D
  6. C
  7. D
  8. B
  9. B
  10. C
    

0 komentar:

Post a Comment