Pada awalnya, manusia berasal dari
satu sel, selanjutnya sel
tersebut mengalami pembelahan secara terus menerus, sehingga pada saat dewasa manusia memiliki
sekitar 200 triliun sel. Sel-sel tersebut mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama
akan bergabung menjadi suatu kesatuan untuk membentuk suatu jaringan.
A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel itu sangat penting bagi
kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Ada 3 alasan
mengapa sel mengalami pembelahan, yaitu untuk
pertumbuhan, perbaikan, dan reproduksi. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing alasan pentingnya sel
mengalami pembelahan.
1) Sel mengalami
pembelahan adalah untuk pertumbuhan.
Mahluk
hidup dapat tumbuh karena
sel-selnya bertambah banyak. Semakin banyak sel dalam suatu makhluk hidup maka semakin besar
ukuran mahkluk hidup itu.
2) Pembelahan sel untuk perbaikan
Perbaikan jaringan yang rusak pada tubuh adalah hasil
dari proses pembelahan sel.
3) Sel
mengalami pembelahan adalah untuk reproduksi.
Reproduksi atau perkembangbiakan
adalah ciri lain dari makhluk
hidup. Pada proses reproduksi seksual, diperlukan sel kelamin untuk membentuk
individu baru (anakan).
Proses pembentukan sel kelamin ini
dilakukan dengan cara pembelahan
sel.
1. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis
merupakan tipe pembelahan sel yangmenghasilkan 2 sel anakan. Sel anakan
tersebut mempunyai karakteridentik secara genetik dengan sel induk. Artinya,
kedua sel anakan yang terbentuk mempunyai susunan genetika yang sama, termasuk sama
dalam jumlah kromosom dengan induknya. Jumlah kromosom yang
dimiliki oleh sel anakan adalah 2n atau disebut dengan diploid. Sel
diploid adalah sel-sel yang kromosomnya berpasangan (2n). Pembelahan
mitosis merupakan proses yang berkesinambungan yang terdiri atas empat
fase pembelahan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
2. Pembelahan Meiosis
Pembelahan meiosis adalah
pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang
masing-masing sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah
kromosom sel induk. Dapat dikatakan bahwa jumlah kromosom yang
dimiliki oleh sel anakan adalah n atau disebut dengan haploid. Oleh
karena itu, meiosis disebut sebagai pembelahan reduksi.
B. Struktur dan
Fungsi Reproduksi pada Manusia
1. Sistem
Reproduksi Pria
Organ-organ penyusun
system reproduksi pria
- Organ-organ penyusun sistem reproduksi pria:
- Testis → menghasilkan sperma dan hormone kelamin.
- Skrotum → kantung yang di dalamnya ter- dapat testis dan mengatur suhu yang cocok bagi kehidupan sperma.
- Tubulus seminiferus → sebagai tempat pembentukan sperma.
- Sel interstisial → menghasilkan hormon kela- min pria dan terdapat di testis.
- Sel sertoli → sel yang terdapat di testis dan berfungsi untuk menyediakan makanan bagi sperma.
- Penis → sebagai alat kopulasi.
- Vasa deferensia → menyalurkan sperma ke kantong sperma.
- Duktus epididimidis → tempat pematang-an dan penyimpanan sementara sperma
- Kantong sperma → tempat menampung sperma.
- Kelenjar prostat dan cowper → berfungsi menghasilkan cairan semen untuk memberi nutrisi dan mempermudah gerakan sperma
Alat reproduksi atau alat kelamin laki-laki dapat dibedakan
menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
a.
Alat Kelamin Luar
Alat kelamin luar merupakan alat
kelamin yang terletak pada
bagian luar tubuh dan dapat diamati secara langsung.
1) Penis
Bagi laki-laki, air kencing dikeluarkan melalui organ
yang namanya penis. Penis berfungsi sebagai saluran kencing(urin) dan sebagai
saluran sperma. Penis terbentuk dari otot dan tidakmengandung tulang. Pada
ujung penis terdapat struktur seperti lipatan kulit yang disebut kulup
(prepuce). Kulup inilah yang dipotong saat seseorang dikhitan.
2) Skrotum
Pada bagian di dekat penis
terdapat kantung yang terlihat seperti lipatan-lipatan kulit
namanya skrotum. Pada skrotum tersebut terdapat dua buah
(sepasang) testis atau buah zakar yang berbentuk bulat telur. Skrotum
juga berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.
b. Alat Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam merupakan
alat kelamin yang terletak pada
bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara
langsung. Alat kelamin dalam antara lain terdiri dari testis, saluran sperma,
uretra, dan kelenjar reproduksi.
1) Testis
Testis merupakan organ
reproduksi yang berbentuk bulat telur, berjumlah dua buah (1
pasang) dan terdapat dalam skrotum. Pada masa puberitas testis mulai memproduksi sperma atau sel kelamin jantan dan hormon
testosteron. Sperma merupakan sel tunggal yang mempunyai ekor dan kepala
yang merupakan sel kelamin bagi laki-laki. Sedangkan, hormon pada
anak laki-laki yaitu membesarnya jakun dan tumbuhnya rambut pada
tempat-tempat tertentu misalnya kumis. Pada masa inilah disebut masa pubertas. Masa pubertas adalah masa ketika seorang
anak mengalami pematangan fungsi seksual yang disertai perubahan fisik dan psikis
Hormon testosteron
memiliki banyak fungsi, antara lain: mengatur perkembangan
dan fungsi alat kelamin laki-laki, mengatur perkembangan
ciri-ciri kelamin sekunder seperti tumbuhnya rambut pada
daerah tertentu, meningkatnya aktivitas kelenjar minyak dan
keringat dalam kulit sehingga pada saat puber muncul jerawat dan bau
badan, suara yang lebih besar, otot yang lebih kuat, dan dada
yang lebih bidang
2) Saluran
Sperma
Sperma yang dihasilkan
di dalam testis akan keluar melalui epididimis. Epididimis
merupakan saluran yang keluar dari testis. Pada saluran ini sperma
disimpan sementara waktu sampai berkembang sempurna, dan dapat
bergerak menuju saluran berikutnya yaitu vas deferens. Vas deferens
merupakan saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra
serta berfungsi sebagai saluran sperma menuju uretra.
3) Uretra
Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi laki-laki yang terdapat di dalam penis. Uretra selain berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma juga berfungsi sebagai saluran keluarnya urin. Proses keluarnya sperma ini dikenal dengan istilah ejakulasi.
4) Kelenjar Reproduksi
Kelenjar reproduksi berfungsi untuk memproduksi getah atau cairan yang nantinya bercampur dengan sel sperma menjadi air mani atau semen. Kelenjar reproduksi pada laki-laki terdiri atas berikut ini.
a) Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis merupakan
struktur yang berbentuk seperti
kantung kusut kecil (±5 cm) yang terletak di
belakang (posterior)
dari kantung kemih. Kelenjar ini menghasilkan zat
yang bersifat basa
(alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon
prostaglandin, dan
protein pembekuan.
b) Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat berfungsi
menghasilkan cairan keputih-putihan, sedikit asam (pH 6,5)
dan mengandung beberapa zat yaitu:
1) asam sitrat
yang digunakan untuk menghasilkan energi (ATP);
2) beberapa enzim,
yaitu pepsinogen, lisozim, dan amilase;
3) seminal plasmin yang berfungsi
sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri dalam saluran reproduksi.
c) Kelenjar Cowper (Bulbouretra)
Kelenjar Cowper
menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa yang berfungsi
melindungi sperma dengan cara menetralkan urin yang memiliki pH asam
yang tersisa dalam uretra serta melapisi uretra sehingga mengurangi
sperma yang rusak selama ejakulasi. Sperma yang dihasilkan testis akan
bercampur dengan getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar–kelenjar
reproduksi sehingga terbentuk suatu suspensi (campuran antara zat
cair dan zat padat) yang disebut semen (air mani). Semen
inilah yang dikeluarkan melalui uretra. Pada umumnya volume semen
yang dikeluarkan sebesar 2,5-5 mililiter (mL). Tiap 1 mililiter terkandung
50-150 juta sel sperma. Dari jutaan sel sperma tersebut nantinya
hanya 1 (satu) sel sperma yang akan berhasil membuahi sel telur.
2.
Spermatogenesis
Tanda bahwa sistem
reproduksi pada laki-laki telah matang adalah keluarnya air
mani dari penis. Biasanya, air mani tersebut keluar pada saat anak
laki-laki mengalami mimpi basah. Air mani merupakan campuran sel-sel sperma
dengan getah-getah yang dikeluarkan oleh kelenjar reproduksi. Proses
pembentukan sperma terjadi di dalam testis.
Proses pembentukan
sperma disebut dengan spermatogenesis. Pembentukan sel sperma
terjadi di dalam tubulus seminiferus yaitu saluran panjang yang
berkelok-kelok tempat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus inilah sebenarnya struktur
yang membentuk testis.
Proses pembentukan
sperma pada saluran tersebut terjadi secarabertahap. Diawali dari sel induk
sperma atau spermatogonium yang
bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel
spermatogonium mengalami
pembelahan secara mitosis maupun meiosis dan
mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk sel sperma atau
spermatozoa yang emiliki ekor. Sel sperma yang terbentuk tersebut
bersifat haploid (n). Agar kamu lebih memahami proses spermatogenesis,
perhatikanlah dan amatilah gambar potongan melintang tubulus
seminiferus.
3. Organ Reproduksi pada Perempuan
Organ-organ
penyusun system reproduksi perempuan
Alat reproduksi atau alat kelamin perempuan juga dapat dibedakan menjadi
a. Alat Kelamin Luar
Alat kelamin perempuan
yang terletak di luar yaitu vulva, labium, dan saluran kelamin.
Vulva yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita yang
dibatasi oleh sepasang bibir (kanan dan kiri). Kedua bibir ini disebut
dengan labium. Kedalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran
urine dan saluran kelamin (vagina).
b. Alat Kelamin Dalam
Alat kelamin dalam perempuan
antara lain terdiri atas ovarium, saluran kelamin, dan
vagina
1) Ovarium
Ovarium atau indung
telur merupakan organ reproduksi perempuan yang terletak
di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium
berjumlah sepasang dan memiliki bentuk seperti telur dengan
ukuran 4 cm x 3 cm x 2 cm. Di dalam ovarium terdapat kumpulan sel
yang disebut folikel. Di dalam folikel inilah sel telur atau ovum
berkembang. Sel-sel oosit (calon sel telur) berkembang sejak
awal kehidupan seorang perempuan dan mencapai kematangan setelah
pubertas. Folikel ini juga menghasilkan hormon perempuan yaitu
estrogen dan progesteron. Pada setiap bulan, sel telur yang telah
matang dilepaskan dari ovarium. Proses pelepasan sel telur dari indung
telur ini disebut ovulasi. Selanjutnya sel telur tersebut akan ditangkap oleh fimbriare dan
kemudian akan bergerak ke saluran telur (tuba
fallopi).
Jumlah ovarium yang dimiliki oleh perempuan
ada dua buah. Setiap
ovarium akan bergiliran melepaskan ovum (telur)
setiap bulannya. Akan tetapi, jika salah satu ovarium tidak ada atau tidak
berfungsi, misalnya karena diangkat melalui proses operasi, maka ovarium lainnya
akan terus melepaskan sel telur.
2) Saluran
Kelamin
Saluran kelamin perempuan
terdiri atas tuba fallopi, uterus, dan vagina.
a) Saluran
telur (tuba fallopi)
Saluran telur (tuba
fallopi) atau oviduk berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri yang
emanjang ke arah samping dari uterus. Panjang tuba fallopi ini sekitar
10 cm. Saluran telur berakhir dalam struktur berbentuk corong yang
disebut infundibulum, yang ditutupi fimbriae. Fimbriae menangkap sel telur yang dilepaskan oleh ovarium.
Fungsi saluran telur membawa sel telur dari infudibulum ke
rahim. Pada saluran telur inilah terjadi fertilisasi atau pembuahan. Setelah
terjadi fertilisasi, saluran telur akan menyalurkan zigot (hasilfertilisasi)
menuju uterus atau rahim
b) Rahim (Uterus)
Uterus atau rahim
merupakan organ yang memiliki dinding yang tebal, memiliki bentuk
seperti buah pir yang terbalik. Secara normal, rahim terletak di atas
kantung kemih. Rahim juga berfungsi sebagai tempat
perkembangan janin. Pada saat tidak hamil, rahim memiliki ukuran
5 cm. Pada saat hamil, rahim mampu mengembang hingga 30
cm, ukurannya menyesuaikan dengan perkembangan bayi. Dinding rahim
(endometrium) memiliki peranan dalam pembentukan plasenta. Plasenta
merupakan organ yang menyuplai nutrisi yang dibutuhkan bayi selama
perkembangannya. Pada perempuan yang tidak hamil, ketebalan
dinding rahim bervariasi selama siklus menstruasi bulanan yang
akan dibahas lebih lanjut
pada bagian berikutnya.
c) Vagina
Vagina merupakan saluran
yang menghubungkan lingkungan luar dengan rahim. Vagina tersusun atas otot-otot yang elastis, dilapisi selaput
membran, yang disebut selaput dara (hymen). Saluran ini menghubungkan
antara lingkungan luar dengan rahim. Saluran yang menghubungkan vagina
dengan rahim adalah serviks leher rahim.
Vagina selain berfungsi
sebagai organ reproduksi juga berfungsi sebagai saluran untuk aliran
darah menstruasi dari rahim dan jalan lahir bayi. Pada saat bayi akan
lahir terjadi kontraksi otot-otot pada dinding rahim. Kontraksi inilah
yang akan menyebabkan bayi terdorong ke jalan lahir (vagina).
4. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin perempuan yaitu sel telur atau ovum dan terjadi di dalam organ yang disebut ovarium. Berbeda dengan spermatogenesis yang dimulai ketika anak laki-laki mulai puber. Oogenesis dimulai sebelum anak perempuan lahir. Pada saat baru lahir, anak perempuan sudah memiliki bakal sel ovum (sel primordial) sebanyak 200.000 hingga 2.000.000, namun hanya sekitar 40.000 yang tersisa saat anak perempuan puber dan hanya 400 yang akan matang atau berkembang sempurna. Sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari ovarium) selama siklus reproduksi perempuan.
Struktur Ovarium
Oogenesis dimulai saat seorang perempuan berada dalam kandungan. Sel primordial akan membelah secara mitosis membentuk oogonium atau sel induk telur yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, akan terjadi pembelahan secara bertahap baik pembelahan mitosis maupun meiosis. Pada akhir peristiwa oogenesis, dari satu sel induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat haploid (n) dan tiga badan polar (polosit).
5. Siklus Menstruasi
Menstruasi merupakan
suatu keadaan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan
sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim. Apabila seorang perempuan
mengalami menstruasi maka
akan keluar darah melalui vaginanya.
Menstruasi ini biasanya terjadi satu bulan sekali. Siklus menstruasi
akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium, tidak
dibuahi oleh sel sperma.
Siklus yang terjadi
pada dinding rahim
Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek dan panjang. Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus menstruasinya akan berlangsung selama ± 18 hari. Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi panjang, siklus menstruasinya akan berlangsung selama ± 40 hari.
Siklus menstruasi dapat dibagi menjadi beberapa fase:
1) Fase
pertama adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon FSH (follicle stimulating
hormone) memicu
berkembangya folikel dalam ovarium. Hormon FSH adalah hormone yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari atau
hipofisis. Kelenjar tersebut terletak di
otak bagian depan. Pada fase ini, dinding rahim luruh dan seorang
perempuan mengalami menstruasi.
2) Pada
proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang,
namun hanya ada satu folikel yang dapat terus berkembang tiap
bulannya. Pada awal perkembangannya, folikel menghasilkan hormon
estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen dan progesteron
ini akan memicu dinding rahim untuk menebal. Pada saat ini dinding rahim
sedang mengalami fase proliferasi. Tujuan dari menebalnya dinding
rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio
apabila sel telur dibuahi oleh sperma. Fungsi lain dari
hormon estrogen adalah memicu kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan
hormon FSH dan LH (leuteinizing hormone). Hormon LH terus diproduksi dan
meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan
memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini
disebut ovulasi.
3) Fase ketiga adalah fase sekretori. Folikel yang telah melepaskan sel
telur akan berubah menjadi korpus luteum. Sel telur yang telah diovulasikan akan ditangkap
oleh fimbriae yang akan bergerak menuju tuba
fallopi. Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi
fertilisasi), maka akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum
untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan progesteron lagi.
Dengan demikian, pada fase ini jumlah hormon estrogen dan progesteron
pada perempuan rendah.Rendahnya hormon estrogen dan progesteron
menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim rusak dan pembuluh darah yang
ada pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami
menstruasi.
6. Fertilisasi dan Kehamilan
Apabila ada sel sperma
yang masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan, sel sperma
tersebut akan bergerak menuju sel telur.Apabila telah bertemu dengan sel telur,
bagian kepala sperma akan
masuk ke dalam sel telur dan meninggalkan bagian
ekornya di luar sel
telur. Proses inilah yang mengawali terjadinya
fertilisasi.Fertilisasi
merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan
inti sel telur sehingga embentuk
zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopi.
Sel sperma menggunakan flagella yang bergerak memutar
sebagai baling-baling untuk menggerakkan tubuh dalam cairan yang berada pada tubafallopi untuk menuju ke sel telur.
Skema
Pergerakan Flagela sel Sperma
Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena sel telur menghasilkan senyawa kimia berupa hormon progesteron. Selain itu, juga karena adanya sensor panas (suhu tuba fallopi atau tempat sel telur berada, lebih tinggi dibandingkan suhu tempat penyimpanan sperma).
Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya berkembang menjadi embrio yang akan menuju ke rahim kemudian tertanam (implantasi) ke dalam endometrium. Pada kondisi ini seseorang mengalami kehamilan.
Pertumbuhan dan Perkembangan Embrio
a)
Zigot.
b) Menuju rahim mengalami mitosis
dan mem- bentuk embrio.
c)
Hari ke-5 embrio
sampai ke rahim.
d)
Hari
ke-7 embrio menempel pada dinding uterus.
e)
Hari
ke-12 terbentuk ektodermis dan endo-
dermis.
f) Minggu ke-8 struktur umum tubuh
dewasa terbentuk dan terbentuk plasenta.
g)
Terbentuk mesodermis.
C. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia
1. Gonorrhed
(kencing nanah)
Pada wanita: keluarnya nanah dari vagina dan saluran urin.
Pada pria: keluarnya nanah pada penis dan saluran urin.
2. Klamidiasis → keluarnya
darah sama dengan gonorrhed.
3.
Sifillis → luka pada vagina atau penis.
4. Herpes
→ luka pada vagina atau penis seperti
bercak-bercak yang menyerang pada alat kelamin manusia.
5. Candida → infeksi pada dinding vagina.
6. AIDS → rusaknya sel darah putih, perta-han- an tubuh melemah
Latihan
Soal Sistem Reproduksi Manusia
1. Bagian testis yang berperan dalam produksi sperma dan hormone testosteron disebut....
a. tubulus seminiferus
b. epididimis
c. vesikula seminalis
d. vas deferens
2. Pasangan antara bagian alat reproduksi laki-laki dan fungsinya berikut ini benar, kecuali...
a. skrotum berfungsi sebagai pembungkus testis
b. tubulus seminiferus berfungsi sebagai tempat produksi sperma
c. vas deferens berfungsi sebagai tempat pematangan sperma
d. uretra berfungsi sebagai saluran tempat keluarnya sperma
3. Pernyataan yang benar terkait dengan jumlah kromosom spermatogonium dan spermatozoa adalah....
a. spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat haploid
b. spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat diploid
c. spermatogonium bersifat diploid, spermatozoa bersifat bersifat diploid
d. spermatogonium bersifat haploid, spermatozoa bersifat bersifat haploid
4. Ovarium adalah tempat terjadinya....
a. fertilisasi
b. implantasi
c. perkembangan bayi
d. pematangan ovum
5. Pernyataan yang benar mengenai oogenesis adalah....
a. oogenesis dimulai sejak bayi dilahirkan
b. ketika bayi perempuan lahir proses pembentukan sel telur sampai pada fase pembentukan oosit primer
c. badan polar merupakan hasil pembelahan oosit sekunder secara meiosis
d. hasil akhir oogenesis adalah satu ovum dan tiga badan polar
6. Tahap oogenesis pada bayi perempuan yang baru lahir telah sampai pada fase....
a. oogonium
b. ooosit primer
c. oosit sekunder
d. ootid
7. Hormon yang memicu berkembangnya folikel dan penebalan dinding rahim secara berturut-turut adalah....
a. FSH dan progesteron
b. LH dan FSH
c. LH dan estrogen
d. estrogen dan progesteron
8. Perhatikan gambar!
Proses fertilisasi ini terjadi di
a. A
b. B
c. C
d. D
9. Perhatikan gambar!
Pada fase X akan terjadi:
a. hormon FSH memicu berkembangya folikel dalam ovarium
b. Hormon estrogen dan progesteron ini akan memicu dinding rahim untuk menebal
c. Folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum
d. jumlah hormon estrogen dan progesteron pada perempuan rendah
10. Terdapat ciri penyakit sebagai berikut:
1) Gejala awal berupa borok pada tempat masuknya bakteri
2) Biasanya menyerang daerah sekitar kelamin
3) Disebabkan oleh Treponema pallidum
Ciri-ciri penyakit di atas dimiliki oleh orang yang menderita penyakit....
a. Gonorhea
b. Herpes Simplex Genitalis
c. Sifilis
d. HIV/AIDS
Kunci Jawaban:
- A
- A
- A
- D
- D
- C
- D
- B
- B
- C
0 komentar:
Post a Comment