A. Pengertian
Statistika adalah ilmu pengetahuan
yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data,
pengolahan data, penyajian data, penganalisaan data serta penyimpulan data.
Data adalah suatu informasi yang
diperoleh dari pengamatan atau penelitian.
Macam-macam data:
1. Data kuantitatif yaitu data berupa
angka
contoh: data-data nilai ujian
2. Data kualitatif yaitu data yang berupa
kata-kata (bukan angka)
contoh: data tentang hobi seseorang
Populasi adalah kumpulan dari seluruh
objek yang mempunyai sifat atau karakteristik yang sama
yang menjadi objek/sasasan pengamatan.
Sampel adalah bagian dari populasi
yang diambil sebagai objek pengamatan langsung dan dapat dijadikan dasar dalam penarikan kesimpulan.
B. Penyajian Data
Penyajian data dapat disajikan dalam
beberapa bentuk:
1. Tabel
Tabel
Contoh : data-data nilai ulangan
matematika dari siswa kelas IX suatu SMP
2. Dalam
bentuk diagram
a. Diagram batang
Diagram batang
Garis mendatar menunjukkan nilai
ulangan Matematika dan garis tegak menunjukkan
jumlah siswa
b. Diagram lingkaran
jumlah siswa yang mengikuti ulangan
adalah:
5 + 15 + 20 + 10 + 10 + 5 = 60 siswa
Menentukan besarnya sudut:
Diagram lingkarannya sbb:
Diagram lingkaran
c. Diagram gambar (Piktogram)
Penyajian data dengan diagram gambar
sbb:
Diagram gambar (Piktogram)
d. Diagram Garis
Diagram Garis
C.
Ukuran
Pemusatan Data
1. Rata-rata (Mean)
Ditulis dalam bentuk rumus:
2. Modus (Mo)
Modus adalah data yang paling sering
muncul atau data yang mempunyai frekuensi terbesar.
3. Median (Me) dan Quartil
a. Median adalah nilai tengah data
setelah diurutkan
b. Quartil
Quartil adalah aturan yang membagi
data menjadi 4 bagian
Q1 = Quartil pertama (bawah)
Q2 = Quartil kedua (Median)
Q3 = Quartil ketiga (atas)
contoh:
D. Ukuran
Penyebaran data
Jenis penyebaran data dibagi menjadi 3
:
1. Jangkauan (range)
Selisih antara data yang terbesar
dengan yang terkecil.
Jangkauan(range) = xmaks – xmin = data
terbesar – data terkecil
2. Jangkauan Kuartil (Hamparan)
H = Q3 – Q1
3. Jangkauan Semi Kuartil/ Simpangan
kuartil
SK = 1/2 (Q3 – Q1)
ARITMETIKA SOSIAL
A. Untung dan Rugi
Jika harga jual lebih besar dari harga
beli maka didapat keuntungan atau laba.
Sebaliknya jika harga jual lebih
rendah dari harga belinya maka akan rugi. Harga beli biasa
disebut dengan modal.
Untung = harga penjualan > harga
pembelian
Rugi = harga penjualan < harga
pembelian
Besarnya keuntungan = harga jual –
harga beli
Besarnya kerugian = harga beli – harga
jual
Contoh soal:
1. Seorang
pedagang kambing membeli seekor kambing dengan harga Rp. 1.200.000.
Kemudian kambing tersebut dijual
dengan harga Rp. 1.750.000,-
Berapa keuntungan yang didapat?
Jawab:
harga beli = Rp. 1.200.000
harga jual = Rp. 1.750.000
Besarnya keuntungan = harga jual –
harga beli
= Rp. 1.750.000 - Rp. 1.200.000
= Rp. 550.000,-
2. Seorang
pedagang ayam membeli ayam kampung sebanyak 100 ekor dengan harga Rp. 2.000.000,- Dalam perjalanan ternyata ada ayam yang mati
sebanyak 15 ekor. 30 ekor ayam laku dijual
dengan harga Rp.25.000 per ekor, sedangkan sisanya
dengan harga Rp. 20.000,- Berapa besarnya keuntungan atau kerugian yang didapat ?
Jawab:
Harga pembelian = Rp. 2000.000,-
Harga jual 30 ekor = 30 x Rp. 25.000 =
Rp. 750.000
Sisa ayam yang dijual = 100 – 30 – 10
= 60 ekor ( 10 ayam yang mati)
Harga jual 60 ekor = 60 x Rp.20.000 =
Rp. 1200.000
Harga penjualan = Rp. 750.000 + Rp.
1200.000 = Rp. 1.950.000
Ternyata harga penjualan < harga
pembelian maka pedagaang mengalami
kerugian
Besarnya kerugian = harga beli – harga jual
= Rp. 2000.000 – Rp. 1.950.000
= Rp. 50.000,-
B. Prosentase Untung dan Rugi
Prosentase keuntungan = (untung : harga pembelian) x 100 %
Prosentase kerugian = (rugi : harga pembelian) x 100 %
Contoh:
1. Seorang pedagang di pasar membeli
sekeranjang jeruk yang berisi 200 buah seharga
Rp.100.000. Jika tiap jeruk dijual dengan harga Rp.750, berapa %
keuntungannya?
Jawab:
Besarnya keuntungan = harga jual – harga beli
= (Rp. 750 x 200) – Rp. 100.000
= Rp. 150.000 – Rp. 100.000
= Rp. 50.000
Prosentase keuntungan = (50.000 : 100.000) x 100 %
= 0,5 x 100%
= 50 %
2. Adnan membeli sepeda baru dengan harga
Rp. 400.000, setelah beberapa Bulan sepedanya dijual dengan kerugian 10% . Berapa harga penjualannya?
Jawab:
Harga pembelian = Rp. 400.000,-
Rugi = 10 %
Rugi dalam rupiah = 10 % x Rp. 400.000
= 0,1 x Rp. 400.000
= Rp. 40.000
Maka harga jualnya adalah = Rp.
400.000 – Rp. 40.000 = Rp. 360.000,-
Jika diketahui prosentase untung atau
ruginya saja:
Harga pembelian = (100% : % untung) x
untung
Harga pembelian = (100% : % rugi) x rugi
Contoh soal:
1. Sebuah tas
dijual dengan mendapat untung 20 % atau Rp.20.000,-
Berapa harga pembelian dan penjualannya ?
Jawab:
Harga pembelian = (100% : 20 % ) x Rp.
20.000
= 5 x Rp. 20.000
= Rp.100.000,-
Harga jual = harga beli + untung
Rp.100.000 + Rp.20.000,-= Rp.
120.000,-
2. Pak Ali,
seorang pedagang sepeda mendapat kerugian 25 % atau Rp.150.000,-
Berapa harga pembelian dan
penjualannya?
Jawab:
Harga pembelian = (100% : % rugi) x rugi
= (100%/ 25%) x Rp. 150.000
= 4 x Rp. 150.000
= Rp. 600.000
Harga jual = harga beli – rugi= Rp.
600.000 – Rp. 150.000
= Rp. 450.000,-
C. Pajak, Diskon/Potongan Harga/Rabat,
Bruto, Tara dan Neto
1. Pajak
- Pajak penghasilan (PPh)
PPh = gaji awal – gaji yang diterima
- Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
PPN = harga beli konsumen – harga awal
2. Diskon/Potongan Harga/Rabat
Diskon/Potongan Harga/Rabat = Harga
Semula – Harga yang dibayar
3. Bruto
Bruto adalah berat kotor barang, berat
barang beserta tempatnya
4. Tara
Berat kemasan atau berat tempat suatu
barang
5. Neto
Berat bersih barang atau berat
barangnya saja
Hubungan Bruto, Tara dan Neto
Bruto
= Tara + Netto
Tara
= Bruto – Netto
Neto
= Bruto – Tarra
Persen
Tarra = (Tarra : Bruto) x
100 %
pengertian:
kita ambil contoh beras dalam karung.
Bruto= berat beras + karungnya
Tara = berat karungnya saja
Neto
= berat
berasnya saja
Contoh soal:
1. Seorang
pegawai Negri di suatu Departemen mendapat gaji perbulan Rp. 2500.000,- dengan penghasilan tidak kena pajak Rp. 900.000,-
Jika besar pajak penghasilan 15 %. Berapa besar gaji
yang diterima pegawai Negeri tersebut?
Jawab:
Besar gaji kena pajak = Rp.2500.000 -
Rp.900.000 = Rp. 1.600.000
Besar pajak penghasilan = 15 % x
Rp.1600.000 = Rp. 240.000
Jadi besar gaji yang diterima = Rp.
2.500.000 – Rp.240.000= Rp. 2.260.000
2. Sebuah
kaleng susu bertuliskan Netto 400 gram. Setelah dibeli kaleng susu yang masih utuh tersebut ditimbang di rumah didapat beratmya 550 gram.
Berapakah Tarranya?
Jawab:
Netto = 400 gr
Bruto = 550 gr
Tarra = Bruto – Netto
= 550 gr – 400 gr
= 150 gr
3. Seorang
pedagang sembako membeli sekarung kacang tanah seberat 60 kg dengan tarra 3kg. Berapa Netto dan prosentase taranya?
Jawab:
Bruto = 60 kg
Tarra = 3 kg
Netto = Bruto – Tarra
= 60 -3
= 57 kg
Persen Tarra = (Tarra/Bruto) x 100 %
= 3/60 x 100 %
= 5 %
D. Bunga Bank dan Tabungan
Bunga Tunggal : bunga yang
dihitung dari tabungan awal
Tabungan awal : modal
1. Perhitungan Bunga Harian
2. Perhitungan Bunga Bulanan
3. Perhitungan Bunga Tahunan
Ketentuan:
1 bulan = 30 hari
1 tahun = 360 hari
Contoh soal:
Bunga Harian Sebuah Bank memberikan bunga 18 % pada setiap nasabahnya. Jika
dalam
waktu 20 hari seorang nasabah
memperoleh bunga Rp. 50.000,- Berapa besar tabungan
nasabah tersebut?
Jawab:
suku bunga = 20 %
bunga = Rp. 50.000,-
waktu = 20 hari
0 komentar:
Post a Comment